Formulir Pendaftaran Pengurus Baru

BISAKAH ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA MENJADI PRIBADI YANG PRODUKTIF?

Disusun Oleh

Shofalia Azzahra, Najwa Karomi, Salwa Aulia Safitri,Salsabila Latifah, Nadya Talitha Ulayya.

Universitas Mercu Buana

Introduction

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), kerap kali dipandangsebelah mata dan terpinggirkan dari lingkup sosial.Namun, di balik rintangan tersebut,segelintir harapan terusmenerangi jalan mereka melalui upaya pemberdayaan. Seseorang yang mengalami gangguan jiwa ia akanmengalami disfungsi dalam dirinya dan juga kesehariannya, sehinggadapat menghambat produktivitasnya. Pemberdayaan sendirimerupakan suatu usaha untuk mengembangkan motivasi, kemampuan, serta membangkitkan kesadaran akan potensi yangdimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini diharapkan mereka dapat berkembang secara berkelanjutan dan mencapai kemandirian secara konstan. Programpelatihan keterampilan dapat diselenggarakan untuk memberdayakan ODGJ, bergunauntuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja, seperti keterampilan sosial, keterampilankerja, dan keterampilan hidup sehari-hari.

Apayang dilakukan Orang Dengan Gangguan Kejiwaan dalam Pemberdayaan? Orang dengan gangguan kejiwaandalam pemberdayaan di rumah sakit jiwa diberikanberbagai kegiatan yang produktif dengan tujuan mengembangkan kemampuan mereka sebagai bekalberaktivitas kembali di lingkungan sosial. Adaberbagai kegiatan yang diberikan yang dapat dilakukan, seperti kegiatan seni melukisatau Art Therapy Melukis Bebas sebagai kegiatan terapeutik yang dapat membantu mengurangi gejala halusinasi,karena saat kegiatan tersebut berlangsung parapasien mengurangi interaksi dengan orang lain dan fokus dengan dunianya sendiri yaitu mengeluarkan pikiran danperasaan, jadi memberikan mereka hiburan dan mengalihkan perhatian dari halusinasi. Kegiatan lainnya yaitu pelatihan membuat kerajinan anyaman bambu, menjahit,membuat boneka.

Pandangan Psikologi

Menurut Teori Sosial (Social Learning Theory), yang dimana teori ini menekankan padaproses pembelajaran melalui interaksi sosial dan pengaruh lingkungan. Dalam konteks pemberdayaan SDM ODGJ, teori inimenyoroti pentingnya model peran positif,dukungan sosial, dan lingkungan inklusif dalam membentuk identitas dan kemandirian mereka. Dukungan Sosial UntukOrang Dengan Gangguan Jiwa di RSJ dapatmembuat ODGJ merasa didukung oleh staf, pasien, dan keluarga mereka. Ini dapat memberi mereka rasa aman dankepercayaan diri untuk memulai pemulihan dankemandirian. Selain itu, program dukungan kelompok dan layanan konseling dapat memberi ODGJ platform untuk salingmendukung dan berbagi pengalaman. Dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan mental pasien,meningkatkan ketahanan terhadap stres, dan dapat membantu memulihkankondisi pasien. Adapun bentuk pertolongan yang dapat diberikanpada orang dalam gangguan jiwa, yaitu yang berkaitan dengan dukungan nyata bisa didapatkan meliputi instrumental support(berupa bantuan secara materi dan pemindahan), informationsupport (berupa anjuran atau arahan yang berhubungan dengan penanganankesehatan mental), affiliative support (berupadorongan atau dukungan dari sahabatmaupun teman yang sebaya), emotional support (doronganuntuk lebih senang atau sejahtera), treatment (pertolongan yang dalam bentuk terapi khusus). Teori Social Learning menekankanpada pembelajaran yang sering terjadi melaluiinteraksi sosial. Dengan demikian, dukungansosial dan keikutsertaan dalam kelompokdukungan atau program-program terapi kelompok di RSJ dapat menjadi sarana penting untuk pemberdayaan ODGJ.Melalui interaksi dengan sesama ODGJ danstaf yang terlatih, mereka dapat saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memperoleh keterampilan baru untukmengelola kondisi mereka.

Kemudian, beberapa aktivitasyang dapat dilakukanuntuk meningkatkan produktivitas mereka, yakni menyalurkan potensi atau hobi yang mereka miliki dengan cara membuatkarya seni dan kerajinan, seperti melukis,menggambar, merajut, menjahit, memasak, gardening, bermain alatmusik, menyanyi, dan lain sebagainya.

Pada Teori sosial learning ini sangat bermanfaat dalam pemberdayaan orang dengangangguan jiwa yang dimana pada teori ini dapat membantu mereka dalam mengembangkan baik dari keterampilan, kepercayaan diri, maupun dari startegi coping. Mereka dapat belajar keterampilan sosial yang efektifdengan cara mereka dapat meniruperilaku positif dari orang lain, seperti konselor, terapis, atau bahkan rekan sebaya yang sudah berhasil dalammenangani gangguan mereka. Selain itu mereka dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dan self-efficacy seperti penguatan positif,orang dengan gangguanjiwa dapat meningkatkan rasa percaya

diri mereka dan memiliki keyakinan bahwa mereka mampumenangani masalah atau tantanganyang akan mereka hadapi dan juga vicarious reinforcement yang dimana mereka dapat melihatorang lain dihargaiatau mendapatkan hasil positif dari perilakuorang tersebut dan itu dapat memotivasi orang dengan gangguan jiwa untuk menerapkan perilaku tersebut dengan serupa. Manfaatlainnya dari teori sosial learning ini juga terdapat pada pembelajaran kognitif danperilaku adaptif seperti strategicoping, pada strategi coping ini orang dengan gangguan jiwa dapat belajar bagaimanacara untuk menanganigejala mereka, sepertiteknik relaksasi, manajemenstress, dan juga cara berpikirpositif. Selain itu juga mereka dapatmeningkatkan keterlibatan mereka dalam aktivitasyang bermanfaat sepertipengembangan pada hobi dan minat baru, pada pengembangan hobi dan jugaminat ini dapat memotivasi mereka untuk mencobahal-hal baru yang mungkin akan meningkatkan kesejahteraan mereka seperti seni melukis, merajut,memasak, bernyanyi, dan lainsebagainya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari teori sosial learning ini dalam pemberdayaan, orangdengan gangguan jiwa akan mendapatkan sebuahketerampilan, kepercayaan diri, dan juga strategi coping yang dapat mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebihmandiri dan juga produktif.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sering kali mengalami diskriminasi danpengucilan dari masyarakat. Namun, melalui upaya pemberdayaan,harapan bagi mereka untuk menjalanihidup yang lebih baik tetap ada. Dapat dikatakan orang yang memiliki gangguankejiwaan juga bisa berkarya. Mereka juga dapat mengembangkan kreativitas yang tinggi dengan melakukan berbagaikegiatan, seperti melukis,menjahit, memasak, serta menghasilkan produk yang bermanfaat bagi dirisendiri maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Dianah,Ilfi. 2022. Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Kreativitas Kerajinan Tangan (Studi Pada

Posyandu GesangJiwa Desa Mlaten Puri Mojokerto). Diss.

Puspitosari,W. A., Wardaningsih, S., & Abdurrahim, A. 2020. Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (Ogdj) MelaluiUsaha Obah (Omah Buah Barokah) UntukMeningkatkan Kemandirian Dan Produktivitas. Abdimas Altruis: Jurnal

Pengabdian KepadaMasyarakat, 3(1), 16-21.

Nanang, K. A., & Ayuni, I. D. L. 2023. Penerapan Art
Therapy Melukis Bebas untuk Meningkatkan
Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang. Jurnal Keperawatan Sisthana.

Leave a Reply