Oleh:
Angelika Hasibuan, Nadya Nuria Latifah, Astiraisa Nabila
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana
ABSTRAK
Perkembangan di era digital mendorong adopsi Work From Home (WFH) terutama sejak pandemi Covid-19 kebijakan ini menimbulkan dampak yang beragam baik positif maupun negatif. Di sisi positif WFH dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan melalui fleksibilitas waktu serta pengurangan stress di perjalanan. Namun distraksi dari rumah, keterbatasan ruang komunikasi antar rekan serta kurangnya fasilitas pendukung dapat menjadi tantangan karyawan. Studi di Indonesia menunjukkan 60% karyawan lebih produktif, sementara 35% mengalami penurunan kesehatan mental dan 45% masalah fisik. Untuk menangani hal tersebut perusahaan perlu merumuskan kebijakan yang adaptif seperti menyediakan fasilitas pendukung serta meningkatkan komunikasi antar tim. Dengan demikian WFH dapat berjalan dengan maksimal.
Kata Kunci: Work From Home, Kinerja Karyawan, Produktivitas Karyawan
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan digital sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari sistem kerja dari rumah atau disebut Work From Home. Saat pandemi Covid-19 sistem kerja ini banyak diadopsi oleh perusahaan sebagai upaya menjaga keberlangsungan operasional. Namun kebijakan WFH memunculkan beragam pro dan kontra. Dari sisi positif. WFH dapat meningkatkan kepuasan kerja, hal ini terjadi karena pekerja tidak perlu menghabiskan waktu, biaya, dan energi untuk perjalanan menuju kantor, sehingga mereka dapat menyeimbangkan peran pribadi dan profesional dengan lebih baik (Hutajulu et al., 2024).
Disisi lain WFH juga menimbulkan pengaruh negatif. (Hamdani et al., 2022) menemukan bahwa interaksi antar keluarga yang bersamaan dengan waktu WFH mempengaruhi konsentrasi dan fokus individu. Dengan demikian, fenomena WFH di era digital menimbulkan dua sisi yang saling berlawanan.
FAKTOR & DAMPAK
Fleksibilitas waktu kerja, pengurangan perjalanan ke kantor, dan dukungan organisasi yang merupakan faktor pendorong utama yang menjadikan WFH berdampak positif terhadap kinerja karyawan, karena memungkinkan pengaturan ritme kerja lebih efektif, pengurangan stres perjalanan, dan peningkatan motivasi serta produktivitas kerja (Sidharta et al., 2025; Egasmara et al., 2025; Ratono et al., 2024). Sementara itu, distraksi di lingkungan rumah, keterbatasan komunikasi akibat minimnya interaksi tatap muka, serta kurangnya fasilitas pendukung seperti jaringan internet yang tidak stabil merupakan faktor pendorong utama yang menimbulkan dampak negatif dari pelaksanaan WFH (Asmara et al., 2022). Di Indonesia, data menunjukkan bahwa WFH memiliki dampak yang beragam. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Sidharta et al., 2025, ditemukan bahwa WFH memberikan dampak positif berupa peningkatan produktivitas pada sekitar 60% karyawan, serta 40% responden melaporkan kesejahteraan psikologis lebih baik karena jadwal kerja yang fleksibel. Namun, 35% karyawan juga menunjukkan dampak negatif di mana mereka mengalami penurunan kesehatan mental akibat meningkatnya beban kerja dan terbatasnya interaksi sosial, serta 45% melaporkan masalah fisik seperti nyeri punggung dan kelelahan mata akibat keterbatasan fasilitas kerja di rumah.
SOLUSI
Untuk mengatasi dampak negatif dari sistem Work From Home (WFH), perusahaan perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menurut Sidharta et al. (2025), fleksibilitas dalam jadwal kerja dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya mengimplementasikan sistem kerja yang lebih adaptif, seperti memberikan opsi untuk memilih jam kerja yang sesuai dengan kebutuhan individu. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan fasilitas yang mendukung, seperti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi jarak jauh dan akses ke teknologi yang memadai. Di samping itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang meminimalisir distraksi di rumah. Hamdani et al. (2022) mengemukakan bahwa interaksi sosial yang terbatas dapat menurunkan kinerja pegawai. Perusahaan dapat mengadakan pertemuan rutin, baik secara daring maupun luring, untuk meningkatkan interaksi antar karyawan. Kegiatan team-building juga dapat menjadi solusi untuk menjaga semangat tim dan meningkatkan kolaborasi, sehingga karyawan tetap merasa terhubung meski bekerja dari rumah.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, sistem WFH memberikan dampak yang bervariasi bagi karyawan, dengan keuntungan seperti fleksibilitas waktu dan peningkatan produktivitas, tetapi juga muncul tantangan terkait kesehatan mental dan fisik. Meskipun banyak karyawan merasakan manfaat dari pengurangan waktu perjalanan dan peningkatan keseimbangan kerja-hidup, beberapa mengalami kesulitan akibat distraksi di rumah dan kurangnya interaksi sosial. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk merumuskan kebijakan yang mendukung karyawan dalam menjalani sistem WFH. Dengan menyediakan dukungan yang tepat, seperti pelatihan dan fasilitas yang memadai, perusahaan dapat membantu karyawan mengatasi tantangan yang muncul. Upaya tersebut akan berkontribusi pada peningkatan kinerja dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, D., Komalasari, Y., & Fitri, A. E. R. (2022, December). Literature Review: Pengaruh Work From Home (Wfh) Terhadap Kinerja Para Karyawan Selama Pandemi Covid-19. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat 2024 (Vol. 3, No. 1, pp. 162-176).
Egasmara, F., Soebandi, A., Rahayu, A., Wibowo, L. A., & Sofia, A. (2022). Analisis kebijakan flexible working arrangement terhadap produktivitas karyawan untuk peningkatan kinerja perusahaan (PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional). Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial, 6(4), 1–12. https://doi.org/10.38035/jmpis.v6i4.5365
Hamdani, H., Sunaryo, H., & Pardiman, P. (2022). Analisis Dampak Work from Home terhadap Stres Kerja, Adaptive Performance dan Kinerja Pegawai. IQTISHODUNA, 18(1), 81–98. https://doi.org/10.18860/iq.v18i1.13004
Hutajulu, R. S., Hutajulu, I. G., & Hutajulu, R. R. (2024, February 16). Work from home on work performance in Indonesia. https://jurnal.ruangpikirindonesia.org/index.php/jssm/article/view/12
Ratono, Munanda, E., & Dwianto, A. S. (2024). Pengaruh Flexible Working Arrangement Dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas: Analisis Pada Karyawan Kcp Bank Syariah Indonesia Di Jakarta. Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online), 5(1), 97-108. https://doi.org/10.36312/jcm.v5i1.2597
Sidharta, A. I., Fauzah, A., Ashar, M., Firdaus, V. (2025). Evaluasi program Work From Home: Studi tentang produktivitas dan kesejahteraan karyawan. JENIUS (Jurnal Ilmiah Sumber Daya Manusia), 8(2), 1–18. https://doi.org/10.32493/JJSDM.v8i2.44949
